BUDURAN – Anak-anak muda siswa SMA Negeri 1 Sidoarjo (Smanisda) membawa pulang prestasi membanggakan dari ajang Indonesia Information and Communication Technologies Award (Inaicta) 2011.
Dalam bidang robotika di even tingkat nasional tersebut 4 dan 5 Oktober lalu, mereka mem bawa pulang medali emas sekaligus perak setelah unggul atas tim-tim sekolah lain se-Indonesia. Smanisda mengirim dua tim untuk berlaga di lomba robotika kategori high school obstacle robot.
Di kategori itu, peserta harus merakit dan mengoperasikan robot untuk medan halang rintang dan kecanggihan mengambil objek. ”Robot harus bisa melampaui rintangan, mengambil objek, lalu meletakkannya lagi di sebuah titik,” papar Rizqy Cahyo Yuwono, ketua tim peraih medali emas (gold award). Robot karya Rizqi bersama Ariq Amrizal dan Septian Pramuditia Putra berbentuk boks.
Ada sensor khusus untuk operasi robot agar mampu berjalan sesuai dengan program. Ketiganya menyatakan merakit robot itu selama sebulan dengan biaya jutaan rupiah. Tinggi robot tersebut sekitar 22 sentimeter dengan lebar dan panjang sekitar 17 sentimeter. ”Kami buat robot itu secerdas mungkin,” tambah Septian
. Hasilnya, robot rakitan Rizqi, Ariq, dan Septian berhasil unggul atas peserta lain. Para peserta datang dari Jakarta, Surabaya, Bandung, hingga Papua. Salah satu pesaing terberat tiga remaja putra itu justru rekanrekan mereka sendiri.
Sebab, Smanisda memang mengirim dua tim untuk berlaga di lomba robotika kategori obstacle. Tim pesaing tersebut juga terdiri atas tiga siswa, yaitu Darmawan Prayoga, Maulana Gusti Alhakim, dan Muhammad Arifin. Ketiganya merakit robot dengan materi aluminium.
Penghormatan atas prestasi Rizqi, Darmawan, dan kawan-kawan itu kemarin dirayakan saat upacara bendera. Kepala SMAN 1 Sidoarjo Ponadi Abdullah menya ta kan sangat mengapresiasi prestasi anak-anak didiknya tersebut.
Prestasi itu membanggakan sekolah seka ligus mengharumkan nama Sidoarjo di tingkat nasional. (c9/roz)
Get your future
Minggu, 04 Desember 2011
Rabu, 30 November 2011
Smanisda Jaya
Nggak diragukan lagi siswa smanisda untuk berprestasi. banyak dari mereka yang dapat juara olimpiade.
selain bangga menjadi pemenang biasanya guru-guru yang ngajar kita atau yang nggak ngajar ngecap kita jadi orang pinter terus biasanya ada nilai plus di mata guru. sebanarnya pengen jadi juara dari dulu, sempet jadi juara tapi pas SD. Kalau ikut olimpiade rasanya kayak ngantri sembako, pas awal-awal ngantri enjoy tapi kalo kelamaan benjot.
contoh teman sekelasku Darmawan Prayoga, beliau seringkali dapet juara saat ikuti lomba robotika dan fisika. Tanpa disengaja beliau telah mengharumkan nama sekolah.
selain bangga menjadi pemenang biasanya guru-guru yang ngajar kita atau yang nggak ngajar ngecap kita jadi orang pinter terus biasanya ada nilai plus di mata guru. sebanarnya pengen jadi juara dari dulu, sempet jadi juara tapi pas SD. Kalau ikut olimpiade rasanya kayak ngantri sembako, pas awal-awal ngantri enjoy tapi kalo kelamaan benjot.
contoh teman sekelasku Darmawan Prayoga, beliau seringkali dapet juara saat ikuti lomba robotika dan fisika. Tanpa disengaja beliau telah mengharumkan nama sekolah.
Langganan:
Postingan (Atom)